Artikel dan Berita

RETINOPATI DIABETIK

Retinopatik Diabetik masih menjadi masalah global yang terus bertambah, diperkirakan pada tahun 2045 akan ada 700 juta orang di dunia dengan Retinopati Diabetik. Pada pasien diabetes melitus, sepertiga diantaranya mengidap Retinopati Diabetik, dan pada sepertiga pasien Retinopati Diabetik tersebut akan mengalami resiko kehilangan penglihatan. Berdasarkan data dari The International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), pada tahun 2020 terdapat 1,1 miliar penderita ganguan penglihatan di dunia mulai dari gangguan penglihatan ringan, sedang, berat, hingga kebutaan. Retinopati Diabetik menyumbang 0,01% penyebab kebutaan dan 0,4% penyebab gangguan penglihatan sedang-berat.

Retinopati Diabetik (RD) merupakan salah satu bentuk komplikasi dari diabetes melitus. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina mata. Retinopati Diabetik dapat terjadi pada hampir seluruh pasien dengan diabetes melitus yang telah berlangsung lama dengan kejadian tersering pada usia 40 tahun ke atas.

 

Apa Saja Gejalanya?

Pada awalnya, Retinopati Diabetik bisa belum menyebabkan gangguan penglihatan. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa gejala dapat muncul, seperti :

  • Penglihatan buram
  • Tampak seperti ada bercak hitam melayang di lapang pandang
  • Tampak seperti ada kilatan cahaya (bila terjadi lepasnya retina)
  • Penglihatan mendadak terhalang (bila terjadi perdarahan vitreous)
  • Mata merah dan nyeri (akibat tekanan bola mata meningkat pada glaukoma neovaskular)

 

Bagaimana Mendiagnosisnya?

Dokter akan memeriksa tajam penglihatan, tekanan bola mata, kondisi segmen anterior mata, dan pemeriksaan posterior (funduskopi) mata Anda. Beberapa pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan adalah Foto Fundus, Optical Coherence Tomography (OCT), dan USG mata. Rumah Sakit Mata Bandung Eye Center telah dilengkapi dengan alat penunjang pemeriksaan yang lengkap sehingga tatalaksana yang tepat dapat diberikan sesuai kondisi mata Anda.

 

Bagaimana Tatalaksananya?

Dokter Mata Subspesialis Vitreoretina akan membantu menentukan derajat keparahan kasus Retinopati Diabetik pada mata Anda. Tatalaksana Retinopati Diabetik dilakukan berdasarkan klasifikasi dan derajat keparahan tersebut. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan di Rumah Sakit Bandung Eye Center adalah :

  • Laser fotokoagulasi pan-retina (PRP)
  • Injeksi anti VEGF
  • Bedah Vitrektomi

Tindakan bedah vitrektomi dilakukan apabila Retinopati Diabetik yang Anda alami sudah dalam derjat berat. Rumah Sakit Mata Bandung Eye Center memiliki Dokter Mata Subspesialis Vitreoretina yang berpengalaman melakukan tindakan bedah vitrektomi dan penanganan kasus kelainan retina lainnya. Rumah Sakit Mata Bandung Eye Center juga telah dilengkapi dengan fasilitas Kamar Operasi dan Rawat Inap yang memadai untuk mendukung pemulihan Anda.

Yang terpenting adalah Anda harus selalu mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah Anda agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.

Apa Hal Penting pada Retinopati Diabetik?

  • Kontrol kadar gula darah dan tekanan darah
  • Pasien yang terdiagnosis Diabetes Melitus pertama kali harus segera melakukan skrining Retinopati Diabetik
  • Bila pada pemeriksaan pertama tidak didapatkan Retinopati Diabetik, pasien harus follow up minimal 1 kali dalam setahun
  • Bila pada pemeriksaan pertama didapatkan adanya Retinopati Diabetik, pasien harus melakukan follow up sesuai anjuran dokter berdasarkan derajat keparahan Retinopati Diabetik yang dialami

 

Untuk mengetahui informasi tentang vitreoretina bisa klik link Vitreoretina

Sumber :

American Academy of Ophthalmology, 2022-2023

PNPK Retinopati Diabetika, PERDAMI, 2018

Prevalensi Retinopati Diabetik di Puskesmas di Bandung Raya 2019-2020, 2022

 

 

 

Telepon IGD

IGD RS Mata Bandung Eye Center

WhatsApp Call Center

RS Mata Bandung Eye Center